YOGYAKARTA - Regu penolong dari beragam kesatuan tertipu dengan adanya kabar penemuan pendaki yang tewas dan kritis di lereng Gunung Merapi, Sleman, DIY. Kabar itu dipastikan tidak benar (hoax).
"Semua personel balik kanan setelah mengecek lokasi tidak ada korban yang tewas maupun kritis. Ada tujuh personel kami sudah tiba di Jalur Srumbung Magelang, mereka balik lagi karena infonya tidak benar ada," kata Humas Basarnas Pos Yogyakarta, Rahmawati meluruskan pemberitaan sebelumnya kepada Okezone, Selasa (19/3/2013) petang.
Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Pos SAR Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah, mengingat pendakian bisa melewati jalur timur melalui Pos Selo. Namun, lagi-lagi tidak ada informasi adanya pendaki yang tersesat.
"Melewati Srumbung Magelang fiktif, baru saja ini saya coba hubungi jalur timur katanya juga enggak ada pendakian," jelasnya.
Rahma sendiri mengaku kecewa dengan laporan warga yang mengaku menemukan seorang pendaki dalam keadaan tewas dan satu lainnya kritis. Terlebih, timnya turun langsung ke lapangan meski cuaca tengah ekstrem.
"Semuanya kecele (ketipu). Bukan hanya kami dari Basarnas, tapi SAR DIY dan relawan lainnya juga, semuanya langsung balik ke pos masing-masing," bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar kabar telah ditemukan jenazah pendaki berjenis kelamin pria dan seorang perempuan dalam keadaan kritis bernama Anisa Wulandari. Mereka berasal dari SMA 5 Semarang yang mendaki bersama tiga rekannya.