Kamis, 21 Maret 2013

Rumah dan gedung DPRD rusak akibat hujan angin di Klaten

Sejumlah rumah rusak dan puluhan pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang melanda Klaten, Jawa Tengah, Senin sore (4/3). Tak hanya itu, gedung DPRD setempat mengalami kerusakan cukup parah pada atap dan plafon. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Klaten terjadi sekitar pukul 14.30 wib. Sejumlah pohon yang tumbang melintang ke tengah jalan menyebabkan akses jalan di beberapa wilayah Klaten sempat terputus.

"Tadi ada pohon Sono Keling yang roboh melintang di Jalan Wijaya Kusuma, tapi sudah dievakuasi warga dan tim SAR," ujar Karsidi warga, Klaten Tengah.

Karsidi menceritakan, saat terjadi hujan dan angin ribut, dirinya sedang berada di warung angkringan. Hujan lebat disertai angin kencang berlangsung sangat cepat dan merobohkan puluhan pohon. Beruntung pohon besar tersebut tak menimpa beberapa kendaraan bermotor yang sedang diparkir.

Kondisi yang hampir sama juga terjadi di sepanjang jalan alternatif yang menghubungkan Klaten dengan Boyolali, di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom. Puluhan pohon mahoni yang tumbang melintang sehingga menyebabkan jalur tersebut terputus selama beberapa jam. Jalur baru dapat dilalui setelah warga bersama tim SAR segera menyingkirkan dahan dengan alat seadanya.

"Kami tadi sudah lapor tim SAR. Kita langsung tebangi dan menyingkirkan dahan untuk membuka jalan," kata Pupriyon, warga Jatinom.

Tak hanya melintang dan memutus akses jalan, sejumlah pohon tumbang yang terjadi di kawasan desa Sumberejo, Klaten Selatan, juga merusak pagar sekolah SDN 1 Tegalyoso, serta menimpa rumah warga. Akibatnya rumah tersebut mengalami kerusakan cukup parah.

Hingga pukul 22.45 WIB, warga dan tim SAR Klaten masih bergotong royong untuk menyingkirkan pohon yang tumbang dan mengevakuasi rumah warga yang tertimpa pohon. Pemkab setempat masih mendata total kerugian akibat terjangan angin puting beliung tersebut. Merdeka.com