YOGYAKARTA--MICOM:Sungai Code, yang membelah Kota Yogyakarta, banjir besar. Untuk menghindari kemungkinan yang buruk, sejumlah jembatan ditutup dari seluruh lalu lintas.
Akibatnya, Kota Yogyakarta seperti terbelah, Yogya Barat dan Yogya Timur. Yang ditutup itu antara lain Jembatan Gemawang menghubungkan Dusun Pogung Lor, Kecamatan Depok, dengan Kecamatan Mlati, Jembatan Wreksodiningrat menghubungkan UGM dengan Jalan Monjali, Jembatan Sardjito menghubungkan UGM selatan dengan Jetis, dan sejumlah jembatan lainnya di Kota Yogyakarta.
Bagian atas Sungai Code disebut Sungai Boyong yang berhulu di kawasan puncak Gunung Merapi. Banjir besar yang melanda kali ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua hari terakhir.
Aliran sungai yang berwarna cokelat pekat juga mengeluarkan bau sulfur atau belerang yang cukup menyengat serta bau seperti bara arang yang disiram air.
Salah satu pemantau sungai pada Sub Dinas Pengairan Provinsi DIY Sutrisno mengatakan, banjir Sungai Code ini dilaporkan mulai terjadi pada pukul 17.15 WIB. Aliran air yang membawa material vulkanik ini langsung menerjang bantaran sungai ini.
Secara terpisah Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Eko Suryo mengatakan, akibat banjir itu, sedikitnya 500 warga di wilayah Jambu, Cokrodirjan, dan Jogoyudan dievakuasi. "Rumah mereka terendam banjir," ujarnya.
Akibat banjir itu, beberapa tebing sungai ambrol. Namun, seberapa kepastiannya, masih dalam penghitungan. "Tim sudah diterjunkan untuk memantau kondisi," katanya.
Tak hanya dipenuhi material vukanik, banjir lahar dingin yang meluap di sepanjang Kali Code juga menyebabkan tiga warga RT 10, Jogoyudan, terjebak di atas genteng rumah miliknya. (OL-5)