Sabtu, 06 November 2010

Tim SAR Belum Bisa Evakuasi Korban di Klaten



Klaten (ANTARA News) - Tim "Search and Rescue" Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, belum bisa mengevakuasi korban erupsi Gunung Merapi di beberapa desa di kawasan rawan bencana di daerah itu karena menunggu kondisi benar-benar aman.

"Keselamatan tim evakuator menjadi pertimbangan utama untuk melakukan pencarian korban di lereng Merapi," kata Sekretaris Umum SAR Klaten Deni Nur Indragani di Klaten, Sabtu.

Evakuasi, kata dia, menunggu instruksi langsung oleh Komando Distrik Militer 0723 Klaten dengan mempertimbangkan hasil pemantauan aktivitas Merapi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral .

"Hingga saat ini belum ada instruksi terkait pelaksanaan waktu evakuasi karena aktivitas Merapi masih belum dapat diprediksi dan masih ada kemungkinan terjadi erupsi dalam waktu dekat," katanya.

Meskipun demikian, Deni menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim evakuasi yang diisi empat orang yang sewaktu-waktu dapat bergerak sesuai instruksi Kodim.

"Selain itu, kami juga memiliki enam tim cadangan untuk melakukan proses evakuasi dengan bantuan armada dari Palang Merah Indonesia dan Dinas Pemadam Kebakaran Klaten," katanya.

Beberapa alat evakuasi seperti baju antipanas dan masker gas, lanjut dia, telah dimiliki dan siap digunakan Tim SAR.

Deni mengatakan pihaknya belum dapat memprediksi waktu pelaksanaan evakuasi dan jumlah warga yang kemungkinan besar menjadi korban di beberapa desa di lereng Merapi.

"Kami tidak dapat memprediksi jumlah korban namun satu orang warga dipastikan meninggal dan jenazahnya masih tertinggal," kata Deni.

Warga tersebut adalah Ratmo Walidi (75), warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang dilaporkan meninggal dunia oleh salah satu anggota keluarganya, Darmini.

Sementara itu, Wakil Komandan Grup II Komando Pasukan Khusus Letnan Kolonel Iwan Setiawan mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan PVMBG terkait kondisi Gunung Merapi untuk menginstruksikan pelaksanaan evakuasi.

"Keselamatan evakuator menjadi faktor utama yang membuat kami belum memberikan instruksi pelaksanaan evakuasi," katanya.

(ANT-202/N002/S026)