Klaten - Setelah beberapa hari mengalami berbagai kendala, akhirnya har ini, Senin (8/11/2010) siang berhasil masuk ke Desa Balerante. Di desa tertinggi lereng Merapi di daerah Klaten, Jawa Tengah tersebut, Tim SAR menemukan dua mayat korban semburan awan panas.
Dua mayat tersebut saat ini telah dibawa turun dan dikirim ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Tim SAR memastikan kedua mayat tersebut adalah seorang korban laki-laki dan seorang korban perempuan.
Dari identifikasi awal, mayat perempuan diketahui bernama Sukarni, warga Dusun Srunen. Sedangkan mayat laki-laki bernama Ratnowiyono, warga Dusun Banjarsari. Kedua dusun tersebut terletak di Desa Balerante.
Sekretaris SAR Klaten, Denny Nur Indragani, memaparkan jenazah Sukarni diketemukan warga dan kemudian dilaporkan ke Tim SAR. Sedangkan jenazah Ratnowalidi ditemukan Tim SAR sendiri. Setelah itu keduanya dievakuasi.
Kedua mayat tersebut meninggal dengan luka bakar serius akibat semburan awan panas. Diduga keduanya telah meninggal sejak hari Jumat dinihari lalu, ketika terjadi erupsi benar di Merapi yang menyemburkan awan panas ke segala arah, termasuk ke arah desa Balerante yang berada di sisi tenggara puncak Merapi.
Semenjak Jumat, tim evakuasi memang telah berusaha untuk bisa menembus desa Balerante, namun selalu gagal karena aktivitas Merapi yang terus tinggi dan membahayakan kegiatan evakuasi. Desa yang telah porak-poranda itu masih disambangi beberapa kali awan panas setelah letusan Jumat.
"Baru hari ini tim kami bisa menembus masuk Balerante. Kami belum bisa memastikan adanya korban lain di desa tersebut. Tadi evakuasi dilakukan secara cepat karena situasi yang masih membahayakan. Saat ini tim kami telah berada di tempat yang aman," ujar Sekretaris SAR Klaten, Denny Nur Indragani.
Dua mayat tersebut saat ini telah dibawa turun dan dikirim ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Tim SAR memastikan kedua mayat tersebut adalah seorang korban laki-laki dan seorang korban perempuan.
Dari identifikasi awal, mayat perempuan diketahui bernama Sukarni, warga Dusun Srunen. Sedangkan mayat laki-laki bernama Ratnowiyono, warga Dusun Banjarsari. Kedua dusun tersebut terletak di Desa Balerante.
Sekretaris SAR Klaten, Denny Nur Indragani, memaparkan jenazah Sukarni diketemukan warga dan kemudian dilaporkan ke Tim SAR. Sedangkan jenazah Ratnowalidi ditemukan Tim SAR sendiri. Setelah itu keduanya dievakuasi.
Kedua mayat tersebut meninggal dengan luka bakar serius akibat semburan awan panas. Diduga keduanya telah meninggal sejak hari Jumat dinihari lalu, ketika terjadi erupsi benar di Merapi yang menyemburkan awan panas ke segala arah, termasuk ke arah desa Balerante yang berada di sisi tenggara puncak Merapi.
Semenjak Jumat, tim evakuasi memang telah berusaha untuk bisa menembus desa Balerante, namun selalu gagal karena aktivitas Merapi yang terus tinggi dan membahayakan kegiatan evakuasi. Desa yang telah porak-poranda itu masih disambangi beberapa kali awan panas setelah letusan Jumat.
"Baru hari ini tim kami bisa menembus masuk Balerante. Kami belum bisa memastikan adanya korban lain di desa tersebut. Tadi evakuasi dilakukan secara cepat karena situasi yang masih membahayakan. Saat ini tim kami telah berada di tempat yang aman," ujar Sekretaris SAR Klaten, Denny Nur Indragani.
Sumber: http://www.detiknews.com