Klaten - RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, sepanjang hari Jumat (5/11/2010) ini menerima 68 korban letusan Merapi. Dari jumlah tersebut seorang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 29 orang di antaranya adalah korban yang mengalami luka bakar.
Humas RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Petrus Tri Joko, memaparkan semenjak Jumat dinihari hingga Jumat sore, RSUP dr Soeradji Tirtonegoro telah menerima 68 pasien baru yang merupakan korban letusan Merapi.
"Korban letusan Merapi hari ini yang dikirim kemari ada 68 orang. Dari jumlah itu, seorang meninggal, seorang lainnya dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta, seorang lainnya diperbolehkan rawat jalan," papar Petrus, Jumat (5/11/2010) sore.
Korban meninggal atas nama Tukinah, warga Kecamatan Musuk, Boyolali. Tukinah merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Jatinom. Namun setelah ditangani selama beberapa jam di Klaten, dia meninggal.
Dari jumlah tersebut, 29 pasien di antaranya adalah korban luka bakar combotio akibat letusan Merapi. Mereka terkena awan panas maupun abu panas yang terlontar saat terjadi letusan besar pada Kamis malam hingga Jumat dinihari.
"Untuk pasien combotio kami berikan ruang perawatan khusus, terpisah dari pasien-pasien korban Merapi lainnya," ujar Petrus Tri.
detikNews
indosiar.com, Klaten -
Dari dua puluh korban ini ,15 orang adalah berasal dari Sleman, Yogyakarta, sedangkan lima korban lainnya dari Kecamatan Kemalang, Klaten. Dua korban asal Sleman, yaitu Pariyah dan sri Lestari, mengalami luka bakar cukup parah, hingga derajad empat. Menurut sejumlah korban, saat hujan lumpur suasana desa sangat mencekam, karena gelap. Saat itulah lava merapi mengalir ke pemukiman.
Korban sebagian besar mengalami luka bakar di bagian kaki, wajah, dan tangan. Menurut dokter Bambang, korban dipastikan terkena lava merapi dengan kategori luka bakar antara 20 hingga 60 persen.
Hingga kini, kedua puluh korban masih ditangani secara intensif di ruang perawatan. Sementara seorang korban asal Sleman, Sri Lestari, rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta, karena kondisi lukanya yang parah.(Ganug Nugroho Adi,Her)
indosiar.com