KLATEN - Tim evakuasi dari satuan pencari dan penyelamat (Search And Rescue/SAR), Jumat terus menyisir Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, karena diduga masih terdapat korban tewas akibat erupsi Gunung Merapi di desa yang masuk dalam kawasan rawan bencana III tersebut.
Kepala Seksi Operasional SAR Klaten, Irwan Santosa, di Klaten, memastikan masih ada korban yang tertinggal di Balerante setelah serangan awan panas yang terjadi Jumat dini hari, terhitung sangat mendadak.
Namun, kata dia, upaya pencarian korban terkendala cuaca yang buruk dan kondisi Gunung Merapi yang sulit ditebak.
"Evakuasi dilakukan setelah keadaan cukup aman dan memungkinkan para personil untuk mencapai desa yang berjarak tujuh kilometer dari puncak Merapi tersebut," kata Irwan.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta kerjasama masyarakat setempat untuk memberikan informasi seputar anggota keluarga yang masih belum diketahui keberadaannya untuk mempermudah pencarian oleh tim SAR.
Meskipun demikian, dia menjelaskan tiga desa lain di lereng Gunung Merapi yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III yakni Desa Sidorejo, Kendalsari, dan Bawukan telah steril dari warga setempat.
Ia menjelaskan, hingga kini, belum dapat dipastikan jumlah korban tewas dari Kabupaten Klaten akibat sapuan awan panas setelah terjadinya erupsi besar Merapi pada Jumat dini hari.
Sementara ini, dua orang asal Kabupaten Klaten dinyatakan meninggal dunia karena terjebak di dalam rumah mereka saat terjadinya bencana, yakni Ratmo Tukijo dan seseorang yang belum diketahui identitasnya.
Keduanya merupakan warga Desa Balerante, Kemalang.
-sriwijaya pos-