suarasurabaya.net| Anggota Marinir Pasmar-1 yang bergabung dengan Kopasus, Kepolisian dan Tim SAR, Rabu (10/11) melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi yang sampai saat ini masih memuntahkan awan panas dan debu vulkanik, sejak sekitar pukul 04.00 wib, dikawasan dusun Deles Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.
Cuaca cerah dan arah angin membuat pemantauan yang dilakukan oleh prajurit Marinir Pasmar-1, Kopasus, Kepolisian dan Tim SAR di Dusun Deles Kecamatan Kemalang, Rabu (10/11) cukup lancar. Sehingga pemantauan ini dapat dilakukan dengan jarak sangat dekat yaitu sekitar 2 km dari puncak Gunung Merapi.
Terlihat sangat jelas kepulan awan panas dan debu vulkanik yang di keluarkan dari puncak gunung Merapi dan dibawa oleh angin ke arah barat daya menuju kawasan daerah Magelang dan Sleman, Jawa Tengah.
Sempat terjadi kepanikan saat pemantauan dilakukan, arah angin berubah ke selatan yaitu kearah posisi pemantau berada. Anggota Tim SAR pun berteriak. “Turun!!!…Turun!!!… Arah angin berubah!!!” dan seluruh tim yang memantau bergerak cepat untuk turun.
Namun baru saja tim pemantau bergerak turun sekitar 1 km, arah angin mendadak berubah kembali ke arah barat daya seperti semula. Akhirnya pemantauan dinyatakan aman.
Tidak lama kemudian, mengutip rilis yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (10/11), tim pemantau Pasmar-1 ini kembali ke Posko Kemalang untuk menghimbau kepada warga pengungsi yang akan memberi makan ternak agar waspada karena bisa saja jika arah angin berubah awan panas dan debu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Merapi dapat mengancam jiwa.(tok)
Teks foto:
-Tim Pamantau melakukan aktivitasnya dijarak sekitar 2 km dari puncak Gunung Merapi.
Foto: Pratu AKMAL Pen-Pasmar-1
Cuaca cerah dan arah angin membuat pemantauan yang dilakukan oleh prajurit Marinir Pasmar-1, Kopasus, Kepolisian dan Tim SAR di Dusun Deles Kecamatan Kemalang, Rabu (10/11) cukup lancar. Sehingga pemantauan ini dapat dilakukan dengan jarak sangat dekat yaitu sekitar 2 km dari puncak Gunung Merapi.
Terlihat sangat jelas kepulan awan panas dan debu vulkanik yang di keluarkan dari puncak gunung Merapi dan dibawa oleh angin ke arah barat daya menuju kawasan daerah Magelang dan Sleman, Jawa Tengah.
Sempat terjadi kepanikan saat pemantauan dilakukan, arah angin berubah ke selatan yaitu kearah posisi pemantau berada. Anggota Tim SAR pun berteriak. “Turun!!!…Turun!!!… Arah angin berubah!!!” dan seluruh tim yang memantau bergerak cepat untuk turun.
Namun baru saja tim pemantau bergerak turun sekitar 1 km, arah angin mendadak berubah kembali ke arah barat daya seperti semula. Akhirnya pemantauan dinyatakan aman.
Tidak lama kemudian, mengutip rilis yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (10/11), tim pemantau Pasmar-1 ini kembali ke Posko Kemalang untuk menghimbau kepada warga pengungsi yang akan memberi makan ternak agar waspada karena bisa saja jika arah angin berubah awan panas dan debu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Merapi dapat mengancam jiwa.(tok)
Teks foto:
-Tim Pamantau melakukan aktivitasnya dijarak sekitar 2 km dari puncak Gunung Merapi.
Foto: Pratu AKMAL Pen-Pasmar-1